Jangan Salah Memilih.!

Jangan Salah Memilih.!

Adanya sebuah konstestasi  pemilihan kepala desa telah mampu mendatangkan hasrat sangat besar bagi masyarakat, konstestasi yang di adakan setiap 5 tahun sekali ini merupakan hadiah terbesar masyarakat dalam upaya merekonstruksi adanya  pemimpin yang berkehendak atas dasar kebutuhan masyarakat. Pergantian kepemimpinan kepala desa menjadi harapan baru dan perubahan baru bagi masyarakat, serta  dapat memberikan kemajuan terhadap desa.  Sehingga semangat untuk terlibat di dalamnya sangat besar, agar supaya dalam pergantian kepala desa tersebut benar-benar tergantikan kepada orang yang amanah serta bertanggung jawab. Berbagai macam cara yang dilakukan bagi para calon bersama tim kemenangannya untuk mendapatkan suara sebanyak mungkin, berbagai ikhtiar dan usaha mereka lakukan agar supaya cita-cita menjadi kepala desa di angkatan dapat tercapai. Mulai dengan adanya sistem kekeluargaan yang dikait-kaitkan antara yang satu dengan yang lainnya ataupun dengan pendekatan persahabatan yan masih dalam kacamata abstrak. Itu sudah menjadi kampanye klasik yang dilakukan oleh para calon bersama tim kemenangannya dalam upaya mendapatkan suara pada saat pencoblosan berlangsung.

Banyak program dan janji manis yang disampaikan pada saat kampaye, namun pada saat prakteknya semuanya menjadi sampah belaka. Hal inilah yang membuat masyarakat muak dan tidak percaya lagi dengan yang namanya janji-jani manis para calon kepala desa. Yang dibutuhkan masyarakat hari ini bukan hanya janji-jani manis, tapi yang menjadi kebutuhan besar masyarakat yaitu keberpihakan kepala desa terhadap segala kepentingan masyarakat serta kebijakan yang memberikan keadilan dan perubahan yang lebih baik, Inilah yang seharusnya menjadi perhatian khusus bagi para calon di saat dirinya nanti terpilih menjadi kepala desa. 

Ada yang menghawatirkan pada konstestasi pemilihan kepala desa saat ini, yaitu Petahana yang masih rakus dengan jabatan dan kekuasaannya masih berlagak baik dan maju kembali untuk memasang badan agar supaya di pilih lagi menjadi kepala desa. Dengan berjuta kemungkaran dan dosa yang dilakukannya tidak membuatnnya jerah dan insaf atas perbuatan yang dilakukannya selama menjabat kepala desa periode sebelumnya, yang semasa jabatannya itu digunakan untuk merampok semua hak-hak masyarakat dan praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme menjadi lumrah tuk dilakukan.
Tindakan bejat itu biarlah hukum alam yang berlaku dan biarlah Allah memberikan hukuman yang setimpal baginya, karena pada dasarnya setiap tanggung jawab seorang pemimpin itu akan diminta pertanggung jawaban kelak dihadap Allah SWT.

Merefleksikan pemerintahan yang sbelumnya itu sangatlah penting bagi masyarakat agar supaya tidak salah lagi dalam memilih pemimpinnya, karena ketika salah memilih calon kepala desa maka yang akan mendapatkan dampak buruknya itu seluruh masyarakat desa angkatan.  Sudah cukup masyarakat telah terledor dalam memilih kepala desa 5 tahun yang kemaren, tapi untuk sekarang ini jangan sampai hal itu terulang kembali. Ami Allahumma amin. 

Banyak calon kepala desa yang jauh lebih baik untuk dijadikan sebagai pilihan yang tepat untuk memimpin desa ini kedepannya, jika masyarakat bijak dalam memilih calon kepala desa maka hasilnya pun nanti akan menghasilkan pemimpin yang berkualitas,  pemimpin yang mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. 
Maka dari itu berhati-hatilah dalam menentukan hak pilihnya, agar supaya kepemimpinan kepala desa angkatan kedepan di nahkodai oleh seorang kepala desa yang benar-benar amanah dan bertanggung jawab 



Akan ada masanya masyarakat berdaulat.
Akan ada masanya pemimpin yang bejat disingkirkan.



Abd Wafi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Malang

Email: wafife501@gmail.con

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kembali Ke Khittah Perjuangan.

Diskursus Pemikiran Terbentuknya FORMAP

Kilas Balik Sejarah Pra Organisasi Laok Songai