jauh dari kata harapan

Jauh dari harapan


Ceritakanlah hari ini, mungkin hari ini adalah hari yang tepat untuk menorehkan semua isi hati dan fikiran yang ada di dalam sebuah penah kecil ini. Tidak ada kata terlambat, selama niat dan tekad itu masih ada, niscaya akan diberikan jalan yang baik dan benar. Ingin rasanya menceritakan semua apa yang terkandung didalam hati dan fikiran ini, namun apalah daya ingatan ini tidak kurang lebih sama halnya dengan rintisan hujan turun di samudra lautan sana, tidak lama membekas dan tidak abadi. Hanya ada beberapa lembaran kertas yang masih melekat dalam memori pikiran ini, yang mungkin masih melekat dan akan tertuang dalam penah singkat ini. Ini menjadi bukti nyata bahwa memori diri ini masih aktif dan berjalan sesuai dengan roda kehidupan di dunia ini. Jangan menunggu kapan akan mau di tuangkan, tapi segeralah limpahkan segala yang ada dalam memori pikiran itu sekarang juga, karena hari ini yang sudah tersimpan belum tentu akan sampai esok harinya. Bisa jadi besok akan terhapus dan hilang begitu saja, Inilah saatnya kita tumpahkan semuanya yang ada. 

Suatu ketika, ada seorang anak remaja yang Baru saja lulus dari bangku sekolahnya di SMA Negeri 1 Arjasa sebuah sekolah yang terletak di kepulauan yaitu kepulauan Kangean (Kec. Arjasa). Selama berada di bangku sekolah remaja itu jauh dari kata pintar, cerdas apalagi bijaksana. Jauh dari kata disiplin, dan jarang masuk sekolah. Kesenangannya hanyalah keluyuran dan main-main saja. Tidak memiliki semangat sekolah dan semangat belajar, itulah kenapa selama berada di bangku sekolah menjadi siswa yang terhitung mahasiswa nakal. Tidak mempunyai tekad dan tujuan yang jelas, dan tidak mempunyai gambaran tentang dunia pendidikan. Inilah sekilas gambaran tentang kondisi remaja itu selama berada di bangku sekolahnya. Sangat miris dan ironis jauh dari kata harapan bangsa dan negara.

Seiring berjalannya waktu, remaja itu sudah melewati semua ujian kelulusan di sekolahnya. Sama halnya dengan semua para siswa-siswi seangkatannya, remaja ini dinyatakan lulus dari sekolah itu dengan jalur seperti teman-teman yang lainnya. Mungkin ini menjadi sebuah keajaiban dunia, seorang remaja yang tidak memiliki tekad tujuan yang jelas selama berada di bangku sekolah, tapi bisa lulus dengan baik. Mungkin Allah mempunyai rencana lain untuk mengantarkan remaja itu menjadi manusia paripurna. Tidak ada yang tau tentang nasib dan masa depan tentang remaja itu, hanya tuhan yang maha esa yang tau dan yang menentukan nasib ia kedepannya.

Setelah kelulusan itu sudah final maka disitulah remaja itu mulai memikirkan apakah mau lanjut dan klau lanjut ke perguruan tinggi mau ngambil jurusan apa dan mau di kampus mana? Ini mungkin menjadi pertanyaan sepeleh dan kecil, tapi dengan kesempitan pengetahuan yang dimiliki oleh remaja tersebut, maka pertanyaan-pertanyaan seputar tujuan kedepannya saja masih sulit dan tidak menemukan jawabannya. Masih bingun tidak tau arah dan tidak tau mau kemana ia akan melangkah dan melanjutkan pendidikannya itu. Karena yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu sebelum melangkah lebih jauh ialah tentang prospek kedepannya, apakah dengan melanjutkan ke S2 akan mampu menjadi manusia yang mempresentasikan sebagai manusia yang terdidik dan tercerahkan. Jangan hanya mengikuti trend atau zaman saja, namun ialah harus menjadi motor penggerak dari zaman itu dan memiliki pendirian dan prinsip yang kokoh, tidak terombang ambing oleh keadaan dan lingkungan. Menjadi pioner pergerakan sejatinya tidak boleh pincang dan tak tentu arah dalam menentukan sikap dan prospek untuk kedepannya.

Menentukan sikap dan tindakan yang tegas tidak boleh dimonopoli oleh kepentingan sesaat saja, namun harus mementingkan sesuatu yang lebih besar, yaitu kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. Mereka yang memiliki pendidikan yang tinggi dan pengetahuan serta ilmu yang tinggi namun tidak dipergunakan dengan sebaik baiknya, maka tidak pantas pendidikan itu diberikan kepada seseorang tersebut. Karena tujuan adanya pendidikan ialah untuk mencerdaskan dan mencerahkan kehidupan manusia serta menuntun ke jalan kebaikan dan kebenaran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kembali Ke Khittah Perjuangan.

Diskursus Pemikiran Terbentuknya FORMAP

Kilas Balik Sejarah Pra Organisasi Laok Songai