MENCINTAI UNTUK DI CINTAI

Mencintai Untuk Di Cintai


Cintailah dia yang mencintai balik kepadamu.
Sayangilah mereka yang memiliki rasa sayang balik kepadamu. Rasa cinta itu adalah rasa cinta yang suci, yang tidak boleh ada paksaan di dalamnya. Cintailah orang yang mencintaimu, dan jangan paksakan mereka yang tidak mencintaimu balik..kamu tidak berhak memaksa mereka yang pernah menolak cinta tulusmu. Berikan ruang cinta sucimu kepada dia yang mau menerima kamu apa adanya, berikan cinta tulus ini kepada mereka yang menerima kamu dengan rasa cinta yang tulus menerima semua kekurangan kamu dan mau hidup membersamaimu selamanya, yang mau diajak ngobrol tentang apapun itu.

Tempatkanlah cinta sucimu kepada dia yang tau caranya menghargai perjuangan, dan tau caranya memperlakukan pasangan itu dengan baik. Seperti halnya dia ingin diperlakukan baik darinya. Saling mencintai, saling menyayangi, saling memberikan perhatian, saling memberikan kepedulian, itu baru namanya saling mencintai tanpa ada paksaan di dalamnya. Ingat, kamu mencintai seseorang agar cinta kamu terbalaskan seperti apa yang kmu harapkan, bukan malah membuang-buang cinta sucimu kepada orang yang tidak tau caranya memperlakukan orang dengan baik. 

Tidak ada yang berat dan tidak ada yang sengsara selama kamu dan dia saling memiliki rasa yang sama, saling mencintai antara kamu dan dia. Cuma masalahnya, sejak awal diri ini terlalu memaksakan dia yang jelas-jelas menolak cintanya. Memaksakan dia untuk mencintai balik kamu. Padahal, dari sikap dan responnya dia, sudah jelas-jelas dia sudah banyak melakukan penolakan kepadamu. Mulai dari kamu mengajak dia untuk memperjelas hubungan kamu dengan dia, tapi dia dengan terang-terangan menolak itu dan tidak mau memperjelas dan tidak mau membalas cinta kamu. Namun aku selalu berusaha untuk meyakinkan bahwa aku mencintai dia dengan tulus dan ingin mencintai dia dengan serius. 

Seiring berjalannya waktu, karena takut di anggap cinta ku ini main-main. Maka pihak keluargaku mendatangi kedua orang tuanya dan ingin memperjelas hubungan aku dan diandengan cara baik-baik. Walaupun itu juga tidak mendapatkan respon positif dari pihak kedua orang tuanya. Jawabannya masih ambigu dan tidak menentu. Aku makin sadar, bahwa diri ini mungkin jauh dari kriteria yang di inginkan dia dan kedua orang tuanya. Sabar dengan keputusan dia dan keluarganya yang secara terang-terangan menolak dan tidak mendapatkan jawaban yang pasti apakah tunangan itu diterima atau tidak? Namun perlu di garis bawahi, bahwa pihak keluarganya si dia, kurang suka dan kurang senang dengan kedatangan keluargaku kepadanya. Karena memang aku bukanlah orang yang diharapkan untuk datang kepadanya. 

Berbicara cinta memanglah tidak bisa dipaksakan. Karena itu berbicara soal rasa dan soal kriteria pendamping hidup selama di dunia maupun di akhirat. Tidak berhenti di situ, aku selalu berjuang dan berdoa semoga dia membuka hati untukku dan semoga kedua orang tuanya menerimaku apa adanya. Memperlakukan dia layaknya ratu, memenuhi semua keinginannya dan mematuhi semua permintaannya. Hanya dengan cara inilah yang bisa aku lakukan untuk bisa membuka hati dia. Membuang semua egoisme yang ada di dalam diri ini, membuang semua kepentingan diriku sendiri hanya demi memperlakukan dia layaknya bidadari dan ingin memberikan yang terbaik untuk dia.

Berprasangka baik kepada tuhan, percaya bahwa suatu hari ini aku akan dipersatukan oleh tuhan dengan dia. 

Namun semua apa yang aku lakukan untuk dia, semua perjuangan ku untuk dia, nyata-nyatanya aku masih tidak diberikan tempat di hatinya dia. Aku sama sekali tidak dianggap apa-apa sama dia. Aku tidak di anggap orang yang berpengaruh didalam kehidupannya. Nyatanya perjuanganku tidak pernah di hargainya. 

Aku sering meminta untuk mendapatkan perhatian darinya, namun masih saja tidak dituruti. Padahal klau dia mencintaiku, hal seperti itu tidak perlu di minta, dia akan memperlakukan aku seperti aku memperlakukan dia dengan baik.

Sampai hari ini pun demikian keadaannya, suasana hati dia masih saja tidak menempatkan aku didalamnya. Nyatanya aku masih tidak di anggap apa-apa sama dia. Padahal aku menganggap dia orang yang paling istimewah di dalam hatiku dan kehidupanku. 

Berat sih, dan rasa sakit hati itu pasti ada di dalam diri ini. Karena tidak mendapatkan perhatian sebagaimana aku sangat perhatian sama dia. Berat sih dan sakit hati itu pasti ada, karena aku sudah memberikan cinta yang sangat tulus tapi sampai hari ini aku masih belum mendapatkan cinta balik dari dia. Berat dan sakit hati itu pasti ada, karena selama ini aku menganggap dia adalah cewekku, tunanganku dan dia yang akan aku halalkan sebagai pendamping hidupku. namun dia menggapnya aku bukan siapa-siapanya, namun sampai hari ini, dia tidak menerima cintaku, sampai hari ini aku tidak mendapatkan posisi apa-apa di dalam hati dan kehidupannya. 

Walaupun aku tidak di anggap apa-apa sama dia, tapi aku bertahan berharap suatu hari nanti dia membuka hati untukku. Namun sampai hari ini, nyatanya dia masih saja menganggap aku bukan siapa2. Lamanya menjalin hubungan tanpa status, tidak merubah dia. Dia masih saja tidak mau dideketin. Tidak mau bertemu. Serba penolakan .

Entah sampai kapan aku diperlakukan seperti ini terus, entah sampai kapan cinta ini terbalaskan? Entah sampai kapan aku di akui sebagai calon pendamping hidupnya? Entah sampai kapan aku mendapatkan kasih sayang dan perhatian darinya? Entah sampai kapan?

Nauzubillah Hi Mindzalik.

#BukanPemaksaTapiPejuang.
#SALINGMENCINTAI DAN MENYAYANGI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kembali Ke Khittah Perjuangan.

Diskursus Pemikiran Terbentuknya FORMAP

Kilas Balik Sejarah Pra Organisasi Laok Songai