CINTA YANG SETARA

CINTA YANG SETARA

Setiap hubungan kasmaran yang di jalin oleh seseorang baik laki-laki maupun pihak wanita, keduanya tentu memiliki keinginan yang sama, memiliki hasrat yang sama yaitu, agar supaya di cintai, di sayangi, di lindungi, di temani, di prioritas kan, di hargai, mendapatkan kasih dan sayang, di peluk, dan di jaga perasaannya agar supaya dia selalu menjadi miliknya, agar supaya dia yang ia sayang selalu ada di sampingnya sampai kapanpun dan sampai dunia dan akhirat. Keduanya ingin agar supaya jalinan hubungan asmaranya baik-baik saja, penuh dengan romantisme, penuh dengan kegembiraan dan penuh dengan cinta dalam setiap harinya. Saling menjaga, saling melindungi dan saling menyempurnakan. Agar supaya kehidupannya dalam hubungan itu terjaga dengan baik menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan warohmah.

Kalau hati itu sudah menemukan tempatnya untuk berlabuh, menemukan kenyamanan dalam hatinya dan menemukan titik temu antara dua jiwa dalam satu hati, niscaya hati itu akan lembut, hati itu akan luluh, dan hati itu akan menyatu menjalin sebuah keharmonisan dan kebahagiaan. Inilah yang menjadi idaman para pemburuh asmara, agar cintanya mendapatkan balasan yang setara, balasan yang sesuai dengan apa yang iya inginkan dan sesuai dengan isi hatinya. Inilah kenapa setiap laki-laki dan wanita keinginannya sama, yaitu ingin di cintai dan ingin mencintai, ingin mendapatkan kasih sayang yang sama. 

Di antara laki-laki dan perempuan menginginkan agar supaya ia di cintai dan di sayangi dengan sepenuh hati, yang laki-laki menginginkan agar supaya wanita yang di cintainya itu, cinta juga kepadanya. Dan begitu juga seorang wanita jika mencintai laki-laki, dia berharap agar laki-laki idamannya mencintai balik kepadanya. Tentu inilah harapan semua insan manusia balik laki-laki maupun perempuan. Semuanya ingin mendapatkan kasih sayang yang sama dan cinta yang sama, ingin mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. 

Dari sinilah kenapa penulis selalu ingin mengeluarkan isi hati dan isi pikirannya tentang sebuah hubungan asmara yang mungkin di bilang lazim oleh kebanyakan orang. Hubungan asmara yang tidak sama dengan hubungan asmara para remaja pada umumnya. Hubungan yang tidak memiliki satu ikatan yang jelas bahkan, namun laki-laki itu hanya modal yakin dan percaya bahwa wanita itu kelak akan menjadi pasangannya. Entah dengan keyakinan seperti apa yang dipegang oleh laki-laki itu, entah dengan kekuatan apa yang di miliki oleh laki-laki itu sehingga ia bersikukuh dan menanamkan niatnya dengan sangat begitu dalam untuk mendapatkan wanita itu dan berharap dia menjadi istrinya kelak pada waktunya. 

Di tengah gonjangan hiruk pikuk hubungan asmara yang tak menentu, di tengah badai penolakan dari pihak wanita yang ai cintai, dan di tengah kejolak bahwa laki-laki itu tidak pernah mendaptkan balasan cinta dari wanita itu dan bahkan tak pernah di perhatikan apalagi di prioritaskan. Hubungan yang hanya laki-laki itu mencintainya namun apalah daya niat baik hati itu tertolak oleh wanita itu. Ternyata aku yang hanya modal cinta, modal ketulusan, dan modal tekat, tidak pernah di anggap apa-apa olehnya. Karena wanita itu menginginkan seorang laki-laki yang mapan, baik secara harta maupun secara ilmu agama. Aku yang hanya anak dari keluarga sederhana, dan tidak memiliki bauground pendidikan keagamaan yang mumpuni, aku yang tidak pernah sekolah di pondok pesantren manapun, apalagi belajar kitab kuning. Maka akulah yang tertolak dan akulah yang terbuang. (Nasib jadi rakyat sipil). 

Bilang sakit ya sakit, cuma dengan segala kesederhanaan ku, dan dengan kerendahan hatiku dan dengan segala ketidak berdayaanku, aku hanya bisa menerima segala sesuatu yang wanita dan keluarganya itu putuskan padaku, walaupun aku tidak di hargai olehnya, walapun aku dan keluargaku tidak di anggap siapa-siapa. Aku hanya berdoa dan berharap, semoga allah selalu senantiasa memberikan kesabaran dan ketabahan kepada diri ini dan semua keluargaku atas segala perlakuan dari keluarga wanita itu. 

Terima kasih atas sakit yang kamu berikan kepadaku, Terima kasih atas semua perlakuan yang kamu berikan kepadaku. Maaf kalau aku hanya menjadi laki-laki biasa. Maaf karena aku hanya menjadi laki-laki yang miskin tidak punyak banyak harta, maaf kalau aku tidak memiliki latar belakang pondok pesantren. Sehingga aku tidak menjadi pilihan orang tuamu. Maaf kalau aku bukan anak dari seorang pejabat tinggi, dan maaf kalau aku bukan manusia yang sempurna seperti kamu dan keluarga kamu yang merasa sempurna dan menginginkan laki-laki yang sempurna.. Sungguh luar biasa ya cita-cita mulia itu. 

Tapi tolong ya sekali lagi, jangan sampai ada korban seperti aku ini. Tolong jangan perlakukan laki-laki yang lain seperti diriku yang kamu perlakukan seenaknya. Tolong ya, titip laki-laki di luar sana. Jangan permainkan laki-laki yang menjadi pilihanmu, karena aku takut, laki-laki itu tidak bisa menahan amarahnya dan tidak bisa menahan sabar seperti yang aku lakukan pada dirimu. Ingat ya, mungkin aku orangnya sabar, tidak melakukan kekerasan, tapi jangan samakan dengan laki-laki di luar sana yang mungkin amarah dan emosinya sangat tinggi. Sehingga dia sering melakukan kekerasan kepadamu. 

Kapasitas ku bukan untuk menakut-nakuti wanita itu apalagi mengancamnya dengan kata-kata dan dengan anomali yang penulis paparkan di atas. Cuma penulia sebagai manusia biasa yang penuh dengan kekurangan dan kekurangan, selalu mencoba untuk saling mengingatkan dan memberikan motivasi kehidupan, bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara, kehidupan di dunia ini harus di isi dengan sikap dan perilaku yang baik sesama manusia, saling menghargai, saling menghormati dan mengasihi satu sama lainnya. Kita hidup di dunia ini tidak perlu keras-keras dalam memandang kehidupan ini apalagi apatis terhadap golongan masyarakat tidak mampu (rakyat miskin). Ingat, allah tidak membeda-bedakan hambanya baik yang kaya maupun yang miskin. Maka perlakukan lah semua manusia itu dengan baik, jangan merendahkan apalagi menyepelekan lantaran orang itu tidak punyak apa-apa. 

Sama halnya dengan jodoh, manusia itu hanya bisa menginginkan ingin menikah dengan siapa dan ingin membangun keluarga dengan siapa. Tapi manusia tidak punyak kuasa untuk memastikan cintanya itu akan jatuh kepada siapa dan akhirnya menikah dengan siapa. Jodoh adalah rahasia Tuhan yang maha Esa allah SWT. Maka dari itu, kita hanya bisa berusaha untuk mengupayakan ingin menikah dengan siapa tapi selebihnya penentuan dan kepastian masalah jadinya dengan siapa itu adalah kekuasaan allah dan murni segalanya adalah kehendak allah SWT. 

Aku hanya bisa meminta pertolongan kepada allah SWT. Semoga saja kita semua selalu dalam lindungannya, dan semoga kita semua selalu terhindar dari orang-orang yang munafik dan semoga dijauhkan dari malah bahaya. 🤲

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kembali Ke Khittah Perjuangan.

Diskursus Pemikiran Terbentuknya FORMAP

Kilas Balik Sejarah Pra Organisasi Laok Songai