"Dampak Covid_19 Terhadap Perekonomian Indonesia".
"Dampak Covid_19 terhadap perekonomian Indonesia".
Membicarakan soal Covid_19 bukan hal yang baru di Kalayak umum bagi masyarakat dunia khususnya di Indonesia, hampir seluruh negara yang ada di dunia ini terjangkit yang namanya Virus Corona termasuk negara Indonesia di dalamnya. Covid_19 ini yang berawal dari negara terbesar di dunia (China) sudah memakan banyak korban nyawa, tidak hanya di negara China saja yang menjadi korban nyawa, namun banyak negara di dunia ini yang juga terkena imbasnya. Namun dengan segala informasi dan kabar yang didapat, kami tidak mau fokos membahas sudah berapa ribu nyawa manusia yang melayang karena Covid_19 itu, sudah berapa ratus manusia yang berada di Rumah Sakit terkena gejala virus itu ataupun jumlah bagi mereka yang diberikan kesembuha. Tapi kami hanya sekilas mengupas tentang bagaimana Virus Corono ini dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian di negara Indonesia, mengingat penyebaran Covid_19 di Indonesia semakin menyebar dengan cepat, tentunya jika penyebaran itu semakin cepat dan banyak yang terjangkit penularannya, maka sangat mungkin pemerintah akan mengeluarkan sebuah kebijakan yang dapat memutus mata rantai kenyebaran Covid_19 ini.
Sudah kita pahami bersama bahwa, penyebaran Covid_19 melewati beberapa jalur yang diantaranya, Batuk, Bersin, Percakapan, Sentuhan Tangan, Melalui Udara dan lain sebagainya. Dengan berbagai macam saluran penyebaran virus Corono, maka setiap masyarakat dilarang untuk melakukan aktivitas yang dapat mengundang banyak massa, mulai dari larangan aktivitas perkantoran, bandara, terminal sampai kepada larangan sekolah tatap muka, baik tingkat TK/SD sampai ke perguruan Tinggi, sehingga keluarlah kebijakan pemerintah yang bernama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dengan kebijakan itulah pemerintah selaku kepala pemerintahan menghimbau dan mengharapkan kepada seluruh masyarakat untuk mematuhi aturan yang sudah di buat (Protokol Kesehatan).
Dengan adanya pembatasan aktivitas kegiatan masyarakat, maka aktivitas ekonomi pun juga turut terhambat.
Negara-negara yang terjangkit virus Corona selalu mencari solusi yang terbaik agar supaya dapat menghentikan rantai penyebaran Virus_19 ini, karena mereka tau klau tidak secepatnya di atasi maka akan berdampak langsung terhadap perekonomian negara tersebut. Indonesia termasuk negara yang lambat dalam penanganan Virus_19 sehingga banyaknya korban nyawa yang melayang, pemerintah terkesan terlalu mengentengkan adanya pandemi ini sehingga korban nyawa tidak teratasi, yang pada saat ini sudah merambat ke seluruh Provinsi yang ada di Indonesia. Namun pada dasarnya dampak Virus Corona ini tidak hanya merambat pada nyawa manusia saja namun juga akan merambat pada perekonomian Indonesia. Adanya virus Corona akan berdampak langsung terhadap perekonomian Indonesia, karena dengan banyaknya penyebaran virus_corona ini akan membuat masyarakat resah dan ketakutan untuk beraktivitas secara tatap muka/secara langsung sehingga proses keberlangsungan usaha, perdagangan, bisnis, pekerjaan akan terbengkala.
Kegelisahan masyarakat semakin melonjak karena di sisi lain mereka harus berperang memutus mata rantai penyebaran virus_19 dengan cara mengurangi beraktivitas yang dapat bertemu dengan seseorang, dilarang berkerumunan, dilarang berkumpul dan harus menjaga jarak. Namun di sisi lain masyarakat harus bekerja keras untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari harinya. Masyarakat sangat terpukul sekali dengan adanya virus Corona ini apalagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang menggantungkan hidupnya dari hasil pekerjaan sehari-hari nya.
Melihat keadaan di atas dapat diuraikan bahwasanya virus Corona akan berdampak langsung terhadap keberlangsungan kehidupan masyarakat Indonesia. Jika masyarakat mengalami penurunan pekerjaan atau bahkan tidak bisa bekerja lagi maka disitulah akan mengurangi daya beli masyarakat dan ketika daya beli masyarakat menurun, itu yang akan memberikan dampak terhadap perekonomian Indonesia karena masyarakat tidak lagi mampu membeli kebutuhan hidupnya seperti sedia kala.
Ketika daya beli masyarakat menurun , aktivitas ekonomi menurun, banyak perusahaan-perusahaan yang tutup, dan bahkan aktivitas perdagangan terbengkalai maka sangat mungkin perekonomian Indonesia akan lesuh atau mengalami penurunan. Indikator-indikator di atas sudah cukup kuat untuk dapat mengatakan bahwasanya adanya Virus Corona ini akan berdampak terhadap perekonomian Indonesia akan menurun bahkan bisa-bisa akan anjlok. Peran pemerintah/kebijakan pemerintah sangat di perlukan di saat situasi seperti ini, karena hanya dengan kebijakan pemerintah yang akan dapat menyelamatkan terjadinya kelesuhan ekonomi akibat virus_19 ini. Pemerintah tidak boleh tinggal diam melihat penderitaan yang di alami oleh masyarakat Indonesia karena dampak virus Corona ini, tidak mungkin masyarakat berjuang sendiri tanpa ada campur tangan pemerintah untuk mencari solusi agar supaya covid_19 cepat berakhir. Maka dari itu menaruh harapan besar agar supaya negara/pemerintah segara mengambil langkah yang dapat memutus rantai penyebaran virus Corona ini demi menjaga kelesuhan ekonomi dan demi menjaga keselamatan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Fokus dan fokus lah yang seharusnya pemerintah lakukan untuk saat ini yaitu bagaimana agar supaya virus Corona hengkang dari Indonesia dan aktivitas masyarakat kembali normal seperti biasanya. Indonesia harus belajar dari negara-negara yang pernah terjangkit virus Corona namun negara tersebut bisa mengatasinya dengan baik sehingga bisa kembali normal seperti biasanya. Negara janganlah bertele-tele ataupun bahkan lalai dalam menghadapi tantangan virus Corona yang mendunia ini, karena lagi lagi yang menjadi korban paling banyak yakni masyarakat menengah kebawah/rakyat kecil. Kami pun yakin kalau pemerintah bersungguh-sungguh untuk memutus rantai penyebaran virus Corona ini maka virus Corona ini tidak akan lama lagi hengkang dari Indonesia.
Semua penyakit pasti ada obatnya dan semua cobaan pasti akan ada solusi nya, dan Indonesia pasti mempunyai kemampuan untuk mengatasinya.
By: Abd Wafi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Malang
Komentar
Posting Komentar